Apa manfaat Ulat Hongkong dan Bagaimana Cara Budidaya budidayanya?
Mau tahu informasinya, siapa tahu teman teman memiliki peluang yg cocok bagi
usaha ini.Silahkan baca baik-baik semoga bermanfaat.
Maanfaat Ulat
Hongkong
Ulat hongkong sangat bermanfaat bagi hewan peliharaan. Makanan
alami ini mengandung banyak protein dan kalori yg dibutuhkan burung. Cara
penyajiannya juga bervariasi, ada yg diberikan ketika ulat masih berwarna
putih, sedang ganti kulit, atau diberikan dalam bentuk ulat hongkong kering.
Masih prospektifkah beternak ulat hongkong?
1.
Sebagai makanan burung
2.
Makanan ikan
3.
Makanan hewan piaraan
Teman teman dapat menentukan sendiri, apakah hasil dari
beternak ulat hongkong (UH) hanya bagi memenuhi kebutuhan burung-burung piaraan
di rumah dan / atau burung-burung dalam kteman temanng penangkaran, atau ingin
sebagian / semua hasil budidaya UH dijual ke konsumen
Persiapan Budidaya
Ulat Hongkong
Dalam tulisan ini, Azka sengaja memberikan materi budidaya bagi
skala kecil. Kalau telah menguasai skala kecil, pasti skala sedang maupun skala
besar mudah dilakukan. Jadi, intinya menguasai dan mempraktikkan hal-hal yg
mendasar dulu
Sebelum memulai beternak, sebaiknya persiapkan beberapa
bahan yg akan digunakan. Misalnya :
1.
Wadah lokasi menyimpan ulat.
2.
Wadah
ulat ini dapat menggunakan kontainer plastik, baik yg single maupun yg bersusun
seperti laci.
3.
siapkan dedak atau bekatul yg menjadi media bagi
berkembang biak dan bertelur bagi ulat hongkong tersebut. Dedak sekaligus
berfungsi bagi mempertahankan kondisi kelembaban sehingga ulat hongkong tidak
mudah mati.
4.
Ulat hongkong yg akan diternakkan sebaiknya
dipilih yg dewasa, dengan jumlah tergantung ukuran wadah atau kontainer
plastik. Dapat juga menggunakan ulat hongkong yg telah berubah menjadi kumbang
(berwarna hitam).
5.
mempersiapkan makanan bagi ulat-ulat ini. Ulat
hongkong merumakanan larva yg memakan apa saja. Namun bagi tujuan ternak, dan
menjaga agar ruangan lokasi ia ditangkarkan tidak mudah berjamur, makanan yg
diberikan dapat berupa sepotong roti, potongan kentang, atau potongan
buah-buahan (terutama apel).
Cara Budidaya Ulat
Hongkong
1.
Masukkan dedak atau bekatul ke dalam wadah atau
kontainer plastik,
2.
kemudian
ratakan pada bagian dasarnya dengan tinggi / tebal lapisan sekitar 1/4 dari
ketinggian wadah yg digunakan.
3.
masukkan ulat-ulat yg akan dikembangbiakan.
Jadi, dalam penjelasan ini, kita memulainya dari ulat hongkong dewasa, bukan
langsung berupa kumbang.
Proses berkembang biak ulat menjadi kumbang membutuhkan
waktu lama, dan butuh kesabaran bagi diperoleh hasil optimal. Karena itu,
banyak juga yg memulai breeding dengan memasukkan UH yg telah berubah menjadi
kumbang agar prosesnya lebih cepat.
Makanan untuk Budidaya
Ulat Hongkong
Makanan yg diberikan dapat berupa potongan kentang atau
potongan buah apel, meski UH dapat menyantap makanan apa saja. Pemberian apel
dan kentang dimaksudkan bagi mencegah timbulnya jamur akibat bahan makanan
terlalu banyak mengandung air (misalnya sayuran).
Selanjutnya, wadah / kontainer plastik dapat disimpan dilokasi
yg gelap dan hangat. Jangan lupa melakukan kontrol setiap hari, terutama bagi
memeriksa ketersediaan makanan, sekaligus membersihkan sampah bekas makanan
atau bekas kulit dari ulat hongkong.
Pemeliharaan Budidaya
Ulat Hongkong
Setelah disimpan beberapa bulan (sekitar 90 hari), ulat-ulat
akan berubah menjadi kepompong. Teman teman dapat tetap memelihara kepompong
dalam wadah yg sama, dapat juga memindahkannya ke wadah / kontainer lain.
Maksud pemindahan ini bagi menghindari ulat hongkong yg belum berubah jadi
kepompong, karena UH terkadang akan memakan teman-temannya yg telah jadi
kepompong, terutama jika mereka kekurangan makanan. Jadi, jika tetap
menggunakan wadah yg sama, pemberian makanan harus ditingkatkan jika
Jika ingin memelihara kepompong dalam wadah / kontainer
plastik yg baru, media yg digunakan tetap sama, yaitu dedak / bekatul, dengan
ketebalan secukupnya (tipis saja). Dalam ke wadah / kontainer baru, tugas Teman
teman cukup menunggu saja, karena kepompong tidak membutuhkan makanan apapun.
Sekitar 10 hari kemudian, kepompong akan menunjukkan
perubahan bentuk fisiknya menjadi serangga berwarna putih, yg sebenarnya merumakanan
calon kumbang. Dari hari ke hari, warna putih ini akan berubah menjadi cokelat.
Silakan dikontrol terus sampai warna serangga menjadi hitam, dan itulah yg
disebut kumbang (Tenebrio molitor).
Jika telah menjadi kumbang, Teman teman dapat memberikan makanan
berupa potongan buah-buahan atau potongan roti.
Pindahkan kumbang-kumbang ke wadah lain, yg telah diisi
dengan media dedak / bekatul. Perbandingannya, takaran 4 gelas berisi kumbang
memerlukan dedak sebanyak 2 kg. Dalam wadah inilah, kumbang akan memulai proses
reproduksinya, seperti kawin dan bertelur.
Jika telah bertelur, tunggu sampai 10 hari, kemudian
dilakukan pengayakan terhadap telur-telurnya. Saat mengayak, yg ikut terayak merumakanan
telur dan dedak, namun kumbang tidak ikut terayak. Telur dan dedak dikembalikan
ke wadah semula. Adapun kumbang dipindah ke wadah lain, dengan media dedak dan
rasio yg sama seperti penjelasan sebelumnya (4 gelas kumbang membutuhkan 2 kg
dedak).
Dalam wadah baru, kumbang akan bertelur kembali selama 10
hari. Silakan diayak kembali telur dan dedaknya, sedangkan para kumbang
dipindah ke wadah baru. Demikian seterusnya, sampai kumbang telah tidak
bertelur lagi. Tteman teman kumbang telah tak bertelur lagi merumakanan mati
dengan sendirinya.
Bagaimana dengan telur-telur yg dipertahankan dalam wadah
plastik? Mereka akan menetas menjadi larva, yg tidak lain merumakanan ulat
hongkong. Sejak menetas, makanan yg diberikan kembali ke tahap pertama
(potongan apel dan kentang). Biarkan sampai umur 50 hari. Saat itulah, ulat
hongkong siap dipanen, bagi dipasarkan, atau digunakan sendiri, atau dijadikan
lagi sebagai materi dalam beternak UH.
Demikian artikel singkat Budidaya Ulat Hongkong semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar